Tabletop game, sebuah jenis permainan yang biasanya dimainkan lebih dari dua orang di atas meja. Board game adalah salah satu turunan dari tabletop game. Esensinya dari keduanya masih sama, yang membedakan hanya komponen atau perangkatnya. Meski dibilang permainan namun board game punya banyak potensi positif yang membuatnya cocok dijadikan alat atau media pembelajaran yang seru dan efektif.
Di artikel sebelumnya, Boardgame.id pun pernah membahas bagaimana bermain board game ternyata bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran anak untuk mengasah problem solving, critical thinking dan decision making yang akan membantu mereka di masa mendatang.
Kembali lagi ke potensi board game sebagai media pembelajaran. Sering pula dalam sesi Kelas Game Based Learning atau Gameschooling yang diselenggarakan oleh Ludenara, media game yang digunakan adalah board game.
Ada apa sih dengan board game? Kenapa daritadi dibilang lebih cocok dijadikan sebagai media pembelajaran. Nah, mari kita bahas.
Board game bisa bisa berikan contoh dampak sebuah aksi secara instan
Sebagian besar board game memfasilitasi interaksi para pemainnya dalam lingkungan yang terus berubah dengan berbagai aturan dan batasan. Dalam situasi unik inilah batas-batas pemikiran dan kreativitas setiap pemain diuji untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Terlebih lagi saat bermain, board game bisa memberikan feedback secara langsung akan aksi yang telah dilakukan pemain, entah itu akan menguntungkan pemain lain atau merugikannya. Bisa juga mengubah kondisi permainan misalnya dengan dampak yang langsung terlihat. Bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya susah diukur seperti kejujuran ataupun toleransi dan perdamaian.
Contoh sederhananya bisa berkaca dari board game yang dibuat oleh rekan-rekan dari Anti Corruption Learning Center dari Komisi Pemberantasan KPK atau board game yang dikembangkan oleh PeaceGeneration Indonesia (Peacegen) bersama Kummara Game Studio.
Board game KPK meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kejujuran dan integritas sedangkan board game dari Peacegen dirancang untuk menyorot pentingnya toleransi demi terciptanya perdamaian. Mereka repot-repot membuat board game seperti itu karena kenyataanya masyarakat masih susah berperilaku baik.
Dalam salah satu penyuluhan KPK disebutkan, masyarakat merasa berbuat jujur tidak ada manfaatnya, pun berbuat curang juga tidak terlalu merugikan. Masyarakat seperti ini jika berkembang biak pasti akan memperkeruh negara. Oleh karena itulah KPK membuat board game yang mana setiap aksi pemain, misal berbuat jujur atau curang akan langsung memberikan efek. Langsung ketahuan dari aksi yang baru saja dilakukan.
Begitu pula dengan Peacegen, hari gini mau menyuarakan perdamaian dan toleransi, hanya masuk telinga kiri keluar telinga kanan bagi sebagian masyarakat. Mereka belum paham pentingnya toleransi. Makanya mereka membuat board game yang mana jika ada pemain bersikap intoleran akan membawa petaka bagi semua. Dampaknya langsung terlihat, malah membuat semua pemain kalah.
Karena dampak dari setiap aksi bisa langsung dirasakan pemain, mereka jadi berkaca dengan aksi yang dilakukannya. Terkait game yang memberikan feedback secara langsung ini juga pernah disampaikan oleh Professor Scot Osterweil dari MIT saat berkunjung ke Indonesia.
Oleh karenanya media pembelajaran memanfaatkan board game ini sangat efektif. Muncul komunikasi dan interaksi, lawan main ada di depan mata, setiap aksi baik yang dilakukan diri sendiri ataupun oleh pemain lain bisa langsung diperhatikan efeknya.
Alhasil, board game menyediakan lingkungan yang aman bagi pemain untuk gagal, lalu belajar dari kegagalan tersebut menjadi sebuah strategi baru. Atau berkat adanya feedback dari setiap aksi pemain membuat kita bisa berganti taktik seketika.
Ini bisa menjadi latihan yang berharga untuk situasi di dunia nyata. Tanpa sadar, board game telah membantu kita memahami bagaimana membuat keputusan dan bagaimana bereaksi terhadap situasi yang krusial.
Source: boardgame.id